Di tahun 2025, Pasar Legi Kota Blitar masih terlihat sepi dengan sedikit pengunjung. Para pedagang merasa putus asa karena belum ada strategi yang efektif dari pemerintah setempat untuk menghidupkan kembali pasar tradisional ini. Salah satu pedagang, Ibu Endang, menyampaikan kekecewaannya karena meskipun bangunan Pasar Legi sudah direnovasi setelah kebakaran, namun tetap sepi. Ia berharap pemerintah dapat mencari inovasi baru untuk menarik minat masyarakat kembali ke pasar tersebut.
Sebelum kebakaran, Pasar Legi merupakan pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi oleh warga sekitar. Namun, setelah musibah kebakaran dan pandemi, keadaan pasar semakin suram tanpa adanya pengunjung. Para pedagang merasa frustasi karena dagangan mereka tidak laku di pasar tersebut. Diharapkan agar Pemerintah Kota Blitar segera bertindak untuk memastikan keberlangsungan pasar tradisional ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo juga menegaskan perlunya langkah konkret untuk menghidupkan kembali Pasar Legi. Salah satunya adalah dengan membuka pusat oleh-oleh khas Blitar di lantai dua pasar dan berkolaborasi dengan generasi milenial yang memahami teknologi. Langkah ini diharapkan dapat mengundang minat masyarakat untuk kembali berbelanja di Pasar Legi dan menjaga keberlangsungan pasar tradisional tersebut.