Pemerintah Kabupaten Jember mencatatkan capaian signifikan dalam upaya memperkuat pembangunan sumber daya manusia berbasis nilai keagamaan. Melalui program bertajuk “22.000 Guru Ngaji untuk Jember Maju”, pemkab menyalurkan insentif kepada jumlah guru ngaji terbanyak sepanjang sejarah kabupaten ini. Capaian ini dinilai sebagai upaya nyata Pemkab Jember dalam mendukung kelompok pendidik informal yang berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar program sosial, melainkan strategi pembangunan jangka panjang yang berbasis spiritual dan moral. Guru ngaji dianggap sebagai pilar pembentuk akhlak masyarakat, sehingga menjaga kesejahteraan mereka dianggap penting. Data guru ngaji yang diperoleh melalui musyawarah di 248 desa dan kelurahan mencapai 24.506 orang, namun setelah verifikasi administratif awal, 462 data dinyatakan tidak memenuhi syarat. Selanjutnya, data yang memenuhi syarat akan dipadankan dengan data NIK di Dispendukcapil sebelum ditetapkan sebagai penerima manfaat. Proses penyaluran insentif guru ngaji akan dilakukan setelah verifikasi akhir dan pembukaan rekening di Bank Jatim. Program ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan respons terhadap kebutuhan penguatan pendidikan nonformal berbasis agama. Kebijakan ini juga mencerminkan pendekatan pembangunan yang lebih komprehensif, dengan fokus pada penguatan dimensi kultural dan religius masyarakat Jember. Ini sejalan dengan visi Pemkab Jember untuk memperkuat nilai dan etika di masyarakat melalui peran penting guru ngaji.
Pemkab Jember Cetak Rekor: 22.000 Guru Ngaji Dapat Insentif
