Serapan Pupuk Subsidi di Bondowoso: Hama, Banjir, dan Aplikasi Diklaim Sebagai Penyebab

by -84 Views

Realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih jauh dari kata ideal hingga pertengahan Mei 2025. Data terbaru menunjukkan bahwa dari alokasi pupuk jenis Urea sebanyak 32 ribu ton, hanya sekitar 10 ribu ton yang terserap. Angka serapan yang rendah juga terjadi pada pupuk NPK, dimana baru 10 ribu ton dari alokasi total 22 ribu ton yang termanfaatkan. Faktor penyebab lambatnya penyerapan pupuk ini disebutkan oleh Manajer Penjualan PT Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Timur, Sri Purwanto, sebagai akibat dari gangguan hama dan banjir.

Penyerapan pupuk diharapkan akan mencapai 40 persen dari total kuota pada bulan yang berjalan, dengan pasokan pupuk yang tersedia dan distribusi dibantu melalui jalur resmi distributor serta kios yang tersebar di Bondowoso. Meskipun distribusi pupuk bersubsidi telah dilakukan melalui sistem digital T-Pubers, masih terdapat kendala dalam penginputan data yang membutuhkan kepresisian tinggi, terutama dalam pengetikan NIK.

Beberapa pengecer dalam forum tersebut mengusulkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi agar margin keuntungan kios meningkat dan distribusi menjadi lebih optimal. Namun, Sri menekankan bahwa penyesuaian HET haruslah wajar dan dapat diterima oleh petani. Masih terdapat kendala lainnya dalam distribusi pupuk, seperti kekacauan dalam menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) akibat dari kesalahan input data yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang belum tepat sasaran.

Untuk mengatasi kendala tersebut, diusulkan untuk membentuk klinik pertanian di setiap kios pupuk sehingga dapat memberikan layanan lebih langsung kepada petani tanpa prosedur birokrasi yang rumit. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso memastikan bahwa meskipun beberapa wilayah terdampak serangan hama, kondisi masih dalam kategori sporadis dan belum darurat. Pemerintah daerah telah berkomitmen untuk mendekatkan pelayanan kepada petani dengan mempersiapkan pembentukan klinik pertanian di tingkat desa, sebagai bentuk nyatanya untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan petani di Bondowoso.

Source link