Jakarta – Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal rendah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya di bawah 3% relatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal ini langsung diungkapkan oleh Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, saat konferensi pers tentang Kondisi Ekonomi Fundamental saat ini dan APBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, pada hari Senin (24 Juni).
“Kami juga telah menyampaikan hal ini kepada Presiden terpilih Prabowo, dan beliau telah meyakinkan kami. APBN 2024 akan menjaga defisitnya di bawah 3%, dan ini adalah komitmen bersama yang telah disampaikan. Beliau (Prabowo) berkomitmen untuk defisit di bawah 3%,” ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa, menurut asumsi makro untuk APBN 2025, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat bahwa defisit anggaran akan berkisar antara 2,29% hingga 2,82% dari PDB.
“Posisi APBN 2025 masih dalam kisaran tersebut,” klarifikasi Sri Mulyani.
Selain itu, pengumuman mengenai pengelolaan defisit fiskal yang tetap juga membantah rumor bahwa rasio utang akan meningkat menjadi 50% dari PDB.
“Posisi Rancangan APBN 2025 dalam proses ini, melalui komunikasi terus-menerus, koordinasi, dan sinkronisasi dengan tim Presiden terpilih, menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan antara Rancangan yang sedang kita susun di bawah Presiden Jokowi dan program-program prioritas yang diinginkan dan akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru Presiden terpilih, Pak Prabowo,” jelaskan Menteri Keuangan.
Pada acara yang sama, Thomas Djiwandono, Anggota Sektor Keuangan dari Tim Transisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, menjamin bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak akan meningkatkan rasio utang menjadi 50% dari PDB.
“Hal itu tidak mungkin. Secara fundamental, kita tetap berkomitmen pada target yang saat ini direncanakan oleh pemerintah dan yang akan disepakati oleh DPR nantinya,” tutupnya.
Thomas menekankan bahwa timnya berkomitmen untuk memenuhi target yang disepakati oleh pemerintah dan DPR dalam APBN 2025 mendatang.
“Secara fundamental, kita berkomitmen pada target yang saat ini direncanakan oleh pemerintah dan yang telah disepakati oleh DPR,” kata Thomas.