Jadilah Pendekar – prabowo2024.net

by -96 Views

Pesan utama yang saya terima untuk menjadi seorang pendekar adalah, ‘rame ing gawe, sepi ing pamrih’. Lakukan banyak pengabdian, jangan menuntut pamrih. Seorang pendekar sejati melakukan pengabdian untuk banyak orang, berjuang untuk negaranya, bukan untuk kepentingan pribadi. Seiring dengan semakin berpengalaman, seorang pendekar semakin merendahkan diri, semakin memaafkan ketika difitnah, semakin tenang saat dihujat, bukan semakin marah. Pendekar sejati tidak mengenal kata dendam. Mereka harus dapat membela diri, keluarga, lingkungan, dan negara, bukan mengancam, menindas, atau menyakiti hati orang lain. Mereka harus mampu mengobati yang sakit, bukan menimbulkan kesakitan atau penderitaan.

Bangsa yang kuat dan besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri. Dalam sepanjang sejarah Indonesia, telah banyak muncul pemimpin tangguh, pendekar pembela rakyat dan keadilan, serta tokoh pejuang yang berani melawan penjajahan dan dominasi bangsa lain. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berani, jujur, dan tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran.

Seorang pendekar sejati tidak akan membalas kebencian dan fitnah dengan sikap yang sama. Mereka menghormati orang lain, terlepas dari bagaimana orang lain memperlakukan mereka. Mereka mengutamakan persaudaraan dan persahabatan, tetapi tetap militan, patriotik, dan siap menghadapi segala kemungkinan. Mereka memilih jalan yang sejuk, menghindari kekerasan sebisa mungkin, dan menjauhi permusuhan dan kebencian.

Meskipun mereka tidak membalas kebencian dan dendam, mereka tetap berani menghadapi risiko dan bahaya dengan keberanian. Seorang pendekar harus siap mengorbankan perasaan pribadi demi pengabdian kepada negara dan bangsa.

Sejarah Jepang dan Amerika menunjukkan sikap-sikap kesatria yang dapat dijadikan teladan. Hideyoshi, seorang panglima perang Jepang terkenal, selalu mencari jalan damai sebelum memilih pertempuran. Abraham Lincoln, saat menang sebagai presiden, mengajak lawan-lawannya masuk kabinetnya karena mereka sama-sama mencintai negara mereka.

Sikap-sikap pendekar ini diajarkan secara turun-temurun di setiap perguruan pencak silat di Indonesia dan juga ditemukan dalam karya-karya seperti “The Swordless Samurai” karya Kitami Masao dan “Warrior of the Light” karya Paulo Coelho. Sikap pendekar yang utama adalah keberanian, tanpa benci dan tanpa dendam.

Seorang pendekar adalah seorang yang mempercayai keajaiban dan dapat mengubah kehidupannya dengan pikirannya. Mereka tidak sempurna, namun keindahan mereka terletak pada penerimaan akan fakta itu dan keinginan untuk tumbuh dan belajar. Seorang pendekar tidak merendahkan diri sendiri dan meyakini bahwa pikirannya bisa mengubah hidupnya.

Source link