Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memastikan bahwa para provokator dan oknum penyebab kericuhan dalam ajang Dewi Cemara akan ditindak secara hukum. Melalui website resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, beliau menegaskan bahwa pelaku harus bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi dalam event skala nasional tersebut. Saat ini, pihak berwenang telah berkoordinasi dengan Polres Sumenep untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Bupati Fauzi mengungkapkan bahwa tindakan hukum harus diberlakukan kepada pelaku kericuhan agar event-event selanjutnya tidak dirusak oleh perbuatan semena-mena. Beliau juga meminta maaf atas kejadian tersebut atas nama dirinya sendiri dan Pemkab Sumenep, yang telah meresahkan pengunjung dan masyarakat luas.
Terdapat penyesalan dan keprihatinan dari Bupati Fauzi terhadap kejadian yang terjadi dalam festival tersebut, karena kericuhan tersebut dikarenakan oleh kelompok pendukung musik tong-tong yang seharusnya tampil sebagai penghibur acara, bukan sebagai peserta kegiatan.
Sebelumnya, event Dewi Cemara seharusnya menjadi ajang pengenalan potensi wisata Jawa Timur, namun malah berubah menjadi insiden tawuran yang diduga terjadi antara pendukung grup musik tong-tong, yaitu Gong Mania dan Angin Ribut pada Jumat (03/11/2023).
Pewarta: Wildan Mukhlishah Sy
Editor: Imam Hairon
Sumber: Suaraindonesia.co.id