Paceklik Beras Berpotensi Kepanjangannya Meningkat karena Pengaruh El-Nino

by -120 Views

Masa paceklik beras diproyeksikan akan lebih lama dari biasanya. Kemarau ekstrem El Nino yang menyebabkan kekeringan pada lahan persawahan menyebabkan mundurnya musim tanam karena petani kesulitan pasokan air. Produksi yang biasanya mulai meningkat pada awal tahun kemungkinan akan mundur.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa produksi beras saat ini hampir nihil sehingga penggilingan belum mendapatkan pasokan yang memadai.

Di saat yang bersamaan, keberadaan bendungan yang tersebar di berbagai daerah tidak akan cukup untuk dapat mengairi seluruh area persawahan, terutama di Pulau Jawa.

Menurutnya, kondisi tersebut memang musiman. Namun, adanya El Nino menambah kesulitan petani untuk memulai penanaman kembali pada bulan ini.

Sutarto menjelaskan bahwa pada situasi normal, panen padi biasanya dimulai pada bulan Februari dan mencapai masa puncak pada bulan Maret. Namun, akibat mundurnya musim tanam, kemungkinan panen padi baru akan dimulai sekitar Maret 2024.

Perpadi mencatat bahwa sekitar 40 persen dari sekitar 170 ribu penggilingan padi skala kecil hingga besar dalam kondisi tidak aktif karena kehabisan gabah. Jika ada, rata-rata harga gabah cukup tinggi dan tidak mampu diikuti oleh penggilingan skala kecil.

Industri penggilingan padi di Indonesia masih didominasi oleh penggilingan skala kecil (sekitar 160 ribu penggilingan). Penggilingan skala menengah sekitar 7.000 dan skala besar hanya sekitar 1.700 industri.

Sutarto menambahkan bahwa keberadaan penggilingan saat ini juga dalam kondisi over kapasitas. Dia meminta pemerintah untuk melakukan revitalisasi terhadap penggilingan padi yang ada saat ini daripada menambah penggilingan baru.

Sumber: Republika