Pengaruh Konflik Israel-Palestina Terhadap Daya Beli Masyarakat Menurun, Menurut Kemenperin

by -209 Views

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia mengalami penurunan permintaan produk manufaktur baik dari domestik maupun luar negeri. Beberapa penyebab perlambatan ini antara lain kondisi ekonomi Cina dan Uni Eropa, kenaikan suku bunga The Fed, kemarau panjang, dan perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir. Selain itu, saat ini terjadi pula perang Israel-Palestina yang menyebabkan penurunan daya beli produk manufaktur Indonesia.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga mengalami penurunan sejak September 2023, terutama bagi kelompok penghasilan di bawah Rp 3 juta. Hal ini berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Kenaikan harga bahan pokok juga menjadi faktor penyebab masyarakat lebih berhati-hati dalam konsumsi. Hal ini mempengaruhi kinerja industri manufaktur pada bulan Oktober ini, menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif.

Kemenperin mencatat bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Oktober 2023 mencapai 50,70, mengalami penurunan sebesar 1,81 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan nilai IKI ini disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama, penurunan daya beli global akibat adanya tren perlambatan pertumbuhan di negara mitra dagang utama Indonesia, terutama Cina dan Eropa. Kedua, di pasar domestik terjadi penurunan daya beli karena kenaikan harga energi (khususnya BBM) dan suku bunga. Kondisi ini juga mengakibatkan peningkatan biaya produksi barang manufaktur.

Faktor ketiga adalah faktor eksternal seperti banjirnya produk impor, peredaran barang ilegal, dan kenaikan harga energi pada bulan Oktober.

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi peluang bagi produsen yang menggunakan bahan baku lokal untuk bersaing dengan produsen yang menggunakan bahan baku impor.

Penulis artikel: Republika