Pemerintah mempersiapkan peresmian empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru dengan total nilai investasi Rp 161 triliun. Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) untuk meresmikan KEK-KEK baru tersebut.
Belum ada kepastian mengenai kapan PP tersebut akan diterbitkan. Rizal menjelaskan bahwa untuk KEK Nipa di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau akan difungsikan untuk industri logistik dan distribusi pengembangan energi. Sedangkan untuk KEK Edutek Medika Internasional Banten di BSD, Kabupaten Tangerang, fokusnya adalah riset, ekonomi digital, dan pengembangan teknologi pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif.
Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam di Batam berfokus pada pariwisata kesehatan. Dan KEK Industri Hijau Bungku di Morowali, Sulawesi Tengah berencana melakukan produksi dan pengolahan logistik dan distribusi pengembangan energi.
Rizal menekankan bahwa KEK dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut serta menciptakan lapangan kerja melalui investasi yang masuk. Hingga semester I 2024, realisasi investasi KEK telah mencapai Rp 205,2 triliun dan menyerap sekitar 132.227 tenaga kerja.
Pemerintah menargetkan 38.953 penyerapan tenaga kerja di tahun 2024, namun hingga semester I baru terpenuhi 39 persen. Sejauh ini, sudah ada 22 KEK yang diresmikan dengan total 368 pelaku usaha.
Melalui pengembangan KEK, pemerintah berharap dapat memperbaiki neraca perdagangan, mendorong industri 4.0, dan membangun pusat-pusat ekonomi baru.
