Upaya Kementan dalam Mengurangi Dampak Banjir di Daerah Pertanian Grobogan

by -115 Views

Kementerian Pertanian melakukan mitigasi terhadap lahan pertanian yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sebanyak 4.309 hektar sawah di daerah tersebut terendam akibat banjir. Kementan siap berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan penanggulangan dampak banjir.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. “Kami telah menginstruksikan jajaran untuk selalu siaga dan memantau perkembangan banjir di Grobogan, apabila ada lahan yang gagal tanam akibat banjir, maka bantuan bibit akan segera kami luncurkan ke wilayah terdampak,” ujar Andi Amran.

Kabupaten Grobogan merupakan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang penting untuk dipulihkan. Andi Amran menekankan upaya bantuan benih bagi lahan yang puso akibat banjir. “Grobogan merupakan salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tambahnya.

Andi Amran Sulaiman juga menugaskan jajaran Kementan untuk melakukan langkah cepat dan tepat dalam menangani permasalahan di lapangan guna meningkatkan produksi padi dan jagung. Dia berharap semua pihak terkait dapat siap siaga dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Kementan juga memberikan bantuan benih gratis bagi lahan puso dan tanaman yang mengalami kerusakan akibat banjir. Selain itu, petani yang mengalami kerugian akibat banjir atau kekeringan dapat mengajukan klaim asuransi tani atau AUTP dengan bantuan subsidi premi asuransi sebesar Rp 144 ribu/ha.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menegaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan dampak banjir di area persawahan akan lebih efektif. Kementan telah menyiapkan program komprehensif terkait mitigasi banjir, termasuk upaya pompanisasi untuk area banjir.

Dalam kondisi genangan air yang mulai surut, Kementan meminta Dinas Pertanian Daerah untuk mendorong petani untuk mengikuti AUTP agar terlindungi dari risiko kerugian akibat bencana alam. Dengan adanya AUTP, petani yang terkena musibah banjir atau kekeringan bisa mendapatkan ganti rugi dan dapat langsung menanam lagi setelah genangan air teratasi.

Berdasarkan data per tanggal 9 Februari 2024, luas terkena banjir pada tanaman Padi baik di Jawa Tengah maupun secara nasional pada MH 2023/2024 lebih rendah dibandingkan MH 2022/2023 dan juga lebih rendah dibandingkan rerata 5 MH.

Sumber: Republika