Penjualan Unilever di Indonesia Turun Dua Digit karena Diboikot, Akui Perusahaan

by -111 Views

Logo Unilever ditampilkan di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.

LONDON – Unilever Inggris mengumumkan pada hari Kamis (8/2/2024) bahwa pertumbuhan penjualan kuartal keempat di Asia Tenggara telah mengalami penurunan akibat desakan boikot anti-Israel.

Pembuat sabun Dove, Knorr stock cubes, dan es krim Ben & Jerry adalah beberapa merek Barat yang terpengaruh oleh kampanye boikot, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Banyak masyarakat Muslim tidak ragu untuk terus mendorong dan melanjutkan aksi boikot terhadap produk-produk yang diduga pro-Israel.

McDonald’s minggu ini mencatat penurunan penjualan kuartal pertamanya dalam hampir empat tahun, sebagian karena serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza dan pendudukan Tepi Barat. Perusahaan mengatakan bahwa situasi tersebut telah berdampak secara signifikan pada kinerja di beberapa pasar luar negeri.

“Di Indonesia, rumah bagi lebih dari 200 juta Muslim, penjualan kuartal keempat Unilever turun dua digit,” kata perusahaan itu. “Sejak itu, ada beberapa peningkatan pada pelanggan dan penetrasi konsumen pada bulan Januari,” tambahnya dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (8/2/2024).

CEO Unilever Hein Schumacher mengatakan perusahaan tidak melihat dampak material terhadap rantai pasokan, sebagai akibat dari masalah Israel-Palestina dan serangan terkait pada kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

“Ada beberapa gangguan kecil jelas untuk beberapa bahan utama dan pengiriman, jadi ada beberapa penundaan tetapi saya tidak akan menyebut materi,” kata Schumacher.

Dia menunjukkan bahwa banyak produk dan bahan Unilever bersumber secara lokal dan regional ke tempat mereka dijual.

Dewan Ben & Jerry Unilever bulan lalu menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Merek tersebut mengumumkan pada Juli 2021 bahwa mereka akan menghentikan penjualan di Tepi Barat yang diduduki Israel dan sebagian Yerusalem Timur, mengatakan bahwa menjual es krim di wilayah Palestina yang diduduki “tidak konsisten dengan nilai-nilai kami.” Sumber: Republika