Peningkatan Penggunaan Sertifikat Energi Terbarukan sebesar 75 Persen

by -129 Views

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa penggunaan sertifikat energi terbarukan (REC) oleh PT PLN (Persero) pada tahun 2023 mencapai 3,08 terawatt hour (TWh), meningkat 75 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar 1,76 TWh. Sejak diluncurkan pada tahun 2020 hingga akhir 2023, total penjualan REC PLN telah melebihi 5 TWh.

Darmawan menjelaskan bahwa REC merupakan solusi untuk kebutuhan langkah dekarbonisasi, terutama di sektor industri dan bisnis. Produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi kunci daya saing industri saat ini. REC adalah bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.

PLN sebagai pemimpin dalam percepatan penggunaan energi baru terbarukan akan mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih sebagai basis kelistrikan. Hingga akhir 2023, 296 pelanggan telah menggunakan REC PLN, dengan industri dan sektor bisnis di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan DKI Jakarta yang menjadi yang paling banyak memanfaatkan REC tersebut.

PLN menyatakan bahwa REC merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan. REC dari PLN menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, sehingga sertifikat tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain setelah diterbitkan. Seluruh proses telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.

Saat ini, ada empat pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Lahendong, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru, dan PLTP Ulubelu. REC juga dapat mendorong pertumbuhan pembangkit EBT untuk memenuhi target bauran energi dan sebagai tanggung jawab PLN untuk menyediakan listrik bersih bagi generasi saat ini dan mendatang.