Cao Cao adalah seorang pemimpin yang brilian dalam sejarah Tiongkok. Dia terkenal karena keahliannya dalam bela diri dan strategi perang, serta loyalitasnya terhadap pasukannya. Cao Cao selalu memimpin dari garis depan dan ikut berperang bersama anak buahnya, yang membuat para prajuritnya rela mati demi dia. Kesetiaan Cao Cao pada anak buahnya membuatnya mendapatkan kesetiaan yang sama dari mereka.
Masa “Tiga Kerajaan” di Tiongkok dianggap sebagai masa yang signifikan dan menarik dalam sejarah Tiongkok. Masa ini dimulai dengan melemahnya pemerintahan Dinasti Han yang menyebabkan kerusuhan di seluruh daratan Tiongkok. Dalam masa kekacauan dan peperangan ini, tokoh-tokoh pemimpin yang kuat bermunculan, termasuk Cao Cao.
Cao Cao dianggap terlalu berbahaya oleh para pemimpin lainnya dan akhirnya diangkat menjadi komandan pasukan kavaleri untuk menumpas pemberontakan di Provinsi Yu. Setelah berhasil menumpas pemberontakan, Cao Cao berhasil mengambil alih Chang An dan Luoyang, serta menyelamatkan Kaisar Xian.
Namun, Cao Cao meninggalkan dunia sebelum mewujudkan cita-citanya untuk menyatukan kembali Tiongkok. Dalam wasiatnya, Cao Cao menyatakan bahwa negara Tiongkok belum stabil untuk menghias makamnya dengan emas dan batu Giok.
Kepemimpinan Cao Cao yang menginspirasi dikenang karena keahliannya dalam bela diri dan strategi perang, serta loyalitasnya terhadap pasukannya menjadi kunci utama dalam kepemimpinannya.