Okupansi Kereta Cepat Whoosh Mencapai 95 Persen karena Kepadatan Penumpang

by -182 Views

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat tingkat hunian yang baik dalam operasional Kereta Cepat Whoosh. Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menyebutkan bahwa rata-rata hunian Kereta Cepat Whoosh pada 21 Oktober 2023 mencapai 86 persen, dan beberapa di antaranya bahkan mencapai lebih dari 95 persen untuk rute dan jadwal tertentu.

Menurut Eva dalam pernyataan tertulisnya pada Ahad (22/10/2023), jadwal perjalanan dengan tingkat hunian di atas 95 persen adalah Whoosh keberangkatan Halim pukul 16.45 WIB, 18.00 WIB, dan Whoosh keberangkatan Tegalluar maupun Padalarang pukul 16.45 WIB. Dia juga menambahkan bahwa perjalanan yang memiliki hunian di atas 90 persen adalah Whoosh keberangkatan Halim pukul 06.40 WIB, 07.30 WIB, 08.45 WIB, 09.45 WIB, 10.20 WIB, serta Whoosh keberangkatan Tegalluar maupun Padalarang pukul 15.35 WIB dan 17.35 WIB.

Eva melaporkan bahwa KCIC mencatat jumlah penumpang tertinggi sejak dioperasikan, yaitu sebanyak 11.329 penumpang pada keberangkatan Sabtu, 21 Oktober 2023. Jumlah ini tercapai melalui 22 perjalanan kereta dengan rincian 14 perjalanan reguler dan delapan perjalanan tambahan.

Menurut Eva, lonjakan jumlah penumpang ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan Jakarta-Bandung. KCIC langsung melakukan antisipasi dengan menambah perjalanan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat sejak terjadi peningkatan jumlah pemesanan.

Berdasarkan data penjualan tiket, jumlah penumpang pada Ahad, 22 Oktober juga masih tinggi. Tercatat 10.968 penumpang yang telah memesan tiket untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh ke berbagai rute dengan rata-rata hunian mencapai 83 persen, dan beberapa perjalanan bahkan mencapai 96 persen.

Eva menegaskan bahwa KCIC akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang mengingat tingginya minat masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh. KCIC juga akan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pihak terkait lainnya untuk mempersiapkan angkutan pemadu moda guna melayani penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Cimahi, Bandung, maupun destinasi lainnya.