Generasi Muda: Waspada Hustle Culture & Dampaknya

by -4 Views

Hustle culture, yang mendorong kerja keras terus-menerus, menjadi sorotan di kalangan generasi muda dan mendapat perhatian dari para ahli. Gaya hidup ini, yang menekankan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan, berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan mental kaum muda. Terutama, media sosial berperan penting dalam memperkuat fenomena ini.

Sebuah riset yang dilakukan oleh seorang psikolog dari Universitas Gadjah Mada mengungkap bahwa postingan tentang prestasi di media sosial dapat menyebabkan perbandingan diri yang merugikan. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi seseorang.

Hustle culture berkembang dari konsep workaholic, yang menekankan pentingnya produktivitas dan kerja keras tanpa henti. Gaya ini semakin populer dengan adanya tekanan untuk mencapai kesuksesan dengan cepat. Akibatnya, banyak generasi muda merasa perlu terus berprestasi tanpa memperdulikan waktu istirahat dan hidup pribadi.

Dampak negatif dari hustle culture terhadap generasi muda sangat nyata. Selain terganggu kesehatan fisik dan mental mereka, juga muncul perasaan perbandingan sosial dan ketidakpuasan diri yang dipicu oleh media sosial. Di kalangan mahasiswa, hustle culture mendorong mereka melebihi batas kemampuan untuk meraih kesuksesan akademis atau organisasi.

Meskipun hustle culture terlihat menarik karena mendorong produktivitas, tetapi potensi bahayanya terhadap kesehatan mental, fisik, dan sosial tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengenali dan menolak tekanan dari standar sosial yang tidak sehat. Menjaga keseimbangan antara produktivitas dan istirahat, serta mengubah pandangan tentang kesuksesan menjadi hal yang berkelanjutan, akan membantu menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan bermakna bagi mereka.

Source link