Aston Martin telah memasuki pasar dengan membawa reputasi yang sangat bergengsi. Marco Fainello, seorang insinyur berusia 61 tahun dari Verona, kembali ke F1 setelah 13 tahun absen. Meskipun tidak aktif di lintasan, Fainello tetap terhubung dengan dunia balap melalui spesialisasinya: simulasi. Hal ini menjadi semakin penting bagi tim-tim F1 setelah diberlakukannya larangan tes di lintasan.
Fainello tidak hanya menjabat sebagai CTO Danisi Engineering, tetapi juga sebagai direktur eksekutif Add-For, perusahaan teknologi tinggi yang berbasis di Turin. Add-For telah mengembangkan algoritma bernama Sybille, bekerja sama dengan VI-grade, yang didesain untuk meningkatkan kemampuan mengemudi dan mengurangi latensi pada platform gerak. Teknologi ini memungkinkan peneliti untuk mereplikasi kondisi di lintasan atau jalan raya bahkan di dunia virtual.
Rekomendasi dari Enrico Cardile, Fainello sudah bergabung dengan tim Aston Martin F1 di Silverstone sebagai konsultan super. Dia siap meninggalkan tempat tinggalnya di Danau Garda untuk aktif bekerja di Inggris, di mana tim Lawrence Stroll telah mendirikan Kampus Teknologi Tim AMF1 yang modern.
Aston Martin Racing memiliki ambisi besar untuk merebut gelar juara dunia F1 dengan mobil dirancang oleh Adrian Newey untuk peraturan baru. Meskipun strukturnya belum matang, tetapi dengan kejeniusan Inggris, akan ada kemungkinan mencapai tujuan ini mulai tahun 2027.
Fainello adalah seorang ahli teknis berpengalaman yang ikut mempersembahkan kesuksesan Ferrari di era Schumacher. Dari pengemudi kendaraan hingga kepala dinamika kendaraan, hingga posisi sebagai direktur pengembangan kinerja, Fainello telah berkontribusi pada berbagai proyek sukses, seperti pengembangan mobil jalan raya dengan sistem Side Slip Control inovatif.
Setelah meninggalkan Ferrari, Fainello bergabung dengan Add-For dan Danisi Engineering untuk memulai petualangan baru. Sekarang, ia siap kembali ke panggung F1 tanpa meninggalkan bisnis es krim keluarganya di Costermano sul Garda.





