Luca Marini: Sistem Kualifikasi MotoGP Butuh Perubahan

by -35 Views

Luca Marini memiliki pandangan bahwa sistem kualifikasi MotoGP saat ini terlalu ketat dan perlu direvisi untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada pembalap untuk melaju dari Q1 ke Q2. Sejak musim 2013, format kualifikasi telah menggunakan Q1 dan Q2, di mana pembalap tercepat dari Q1 serta 10 pembalap tercepat dari Q2 akan bertarung untuk posisi di grid. Namun, Marini merasa bahwa format tersebut semakin sulit untuk dihadapi, terutama dengan pengenalan balapan sprint sejak 2023 yang mempertegas kepentingan setiap sesi latihan dan kualifikasi.

Marini mengeluhkan bahwa proses kualifikasi saat ini terlalu menuntut bagi pembalap MotoGP seperti dia. Pada balapan MotoGP Malaysia, Marini merasa bahwa peraturan kualifikasi yang ketat telah memengaruhi penampilan meskipun memiliki potensi balapan yang kuat. Dia berpendapat bahwa reformasi dalam sistem kualifikasi, termasuk kemungkinan penambahan jumlah pembalap yang bisa melaju dari Q1 ke Q2, dapat membantu menciptakan situasi yang lebih adil dan kompetitif. Marini juga menjelaskan bahwa dengan adanya kemungkinan tidak lolos ke Q2, pembalap yang memiliki potensi untuk memenangkan balapan tidak akan kehilangan kesempatan hanya karena masalah kualifikasi.

Pada beberapa kesempatan, Marini termasuk di antara pembalap yang paling sedikit melaju langsung dari Q1 ke Q2 dari sesi latihan, seperti yang terjadi di Balaton Park, Montmelo, Misano, Motegi, Mandalika, dan Phillip Island pada MotoGP 2025. Penilaian ini harus dijadikan pertimbangan dalam mengubah format kualifikasi guna memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua pembalap dalam merebut posisi grid yang lebih ideal.

Source link