Djamari Chaniago, seorang perwira senior militer dengan berbagai pengalaman di dunia strategis, telah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) oleh Presiden Prabowo. Dengan latar belakang karir yang mengesankan, Djamari siap menghadapi tantangan keamanan dan politik Indonesia di era Kabinet Merah Putih. Dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1949, Djamari meniti karir militernya dari bawah hingga mencapai pangkat Jenderal TNI (Purn).
Sejak lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1971, Djamari telah menempati berbagai jabatan penting di lingkup TNI. Mulai dari Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, hingga Kepala Staf Umum TNI. Selain itu, ia juga pernah terlibat dalam berbagai operasi tempur, seperti Operasi Seroja pada tahun 1975.
Selain karir militernya, Djamari juga terjun ke dunia politik sebagai anggota MPR RI dan Fraksi ABRI. Di tahun 2015, ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang sebelum dipercaya menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Penghargaan istimewa berupa kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI (Purn) Kehormatan pun diberikan oleh Presiden Prabowo sebagai simbol penghargaan atas pengabdian Djamari selama puluhan tahun di militer.
Dengan berbagai pengalaman dan latar belakang yang dimilikinya, Djamari Chaniago siap untuk mengemban tugas barunya dalam menjaga keamanan dan stabilitas politik Indonesia. Kehadirannya sebagai Menko Polkam diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan negara ke arah yang lebih baik.
