Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang diakui secara medis, bukan hanya sekadar rasa sedih biasa. Kondisi ini mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang, bahkan dapat berdampak pada kesehatan fisik jika tidak ditangani dengan baik. Salah kaprah yang sering terjadi adalah menganggap depresi sebagai kelemahan pribadi, padahal penyebabnya bisa sangat kompleks, meliputi faktor biologis, psikologis, dan lingkungan.
Penting untuk memahami depresi secara medis dan faktor-faktor yang menyertainya guna lebih sensitif dalam mengenali gejalanya serta mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mencari bantuan dari profesional. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam atau kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat memengaruhi baik emosi maupun fisik, menurunkan kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Depresi tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga berdampak pada pola tidur, nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi. Gangguan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau muncul berulang kali dan bisa dialami oleh siapa pun di fase hidup tertentu. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan pria, dengan sepertiga dari mereka pernah mengalami depresi berat setidaknya sekali dalam hidupnya.
Penyebab depresi bervariasi dan tidak ada satu faktor tunggal yang menyebabkan kondisi ini. Beberapa faktor yang dapat memicu atau meningkatkan risiko depresi meliputi riwayat keluarga, kondisi kesehatan fisik, trauma masa kecil, penyakit kronis, penggunaan obat-obatan tertentu, intimidasi, peristiwa hidup yang penuh tekanan, hingga situasi ekonomi yang sulit. Mengenali gejala depresi secara dini dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter sangat penting dalam penanganan kondisi ini.
