Palang Merah dari berbagai negara telah melakukan kunjungan ke Banyuwangi untuk mempelajari program kesiapsiagaan gempa yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten setempat. Kunjungan ini melibatkan 10 anggota Palang Merah, termasuk perwakilan dari berbagai negara seperti Bangladesh Red Crescent Society, German Redcross, dan American Redcross. Para delegasi ini menghabiskan tiga hari di Banyuwangi, di mana mereka langsung terjun ke lapangan untuk mempelajari program kesiapsiagaan gempa yang telah diimplementasikan di beberapa desa.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyambut baik kedatangan para anggota Palang Merah dan mengungkapkan bahwa program kesiapsiagaan gempa telah berjalan sejak tahun 2019 dengan dukungan American Redcross. Program ini mencakup edukasi kebencanaan, pembentukan kelompok siaga berbasis masyarakat, pelatihan retrofitting untuk membuat bangunan tahan gempa, dan pembangunan rumah retrofitting. Program ini terus berlanjut hingga saat ini dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Delegasi dari Bangladesh Red Crescent Society, Mohamed Rezaul Karim, juga memberikan apresiasi terhadap kerjasama antara PMI dan pemerintah setempat. Ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menjadi contoh yang baik bagi negaranya. Sementara itu, Shelter Advisor dari Delegasi IFRC Indonesia, Wahyu Widianto, menekankan bahwa Banyuwangi dipilih untuk dikunjungi karena program kesiapsiagaan gempa di daerah tersebut dianggap sukses dan inspiratif bagi negara lain.
Kunjungan para anggota Palang Merah ini diharapkan tidak hanya memberikan masukan positif bagi pengembangan program kesiapsiagaan gempa di Banyuwangi, tetapi juga berpotensi menjadi referensi bagi negara-negara lain dalam upaya mitigasi bencana. Setiap kesempatan untuk belajar dari program kesiapsiagaan gempa yang sukses harus dimanfaatkan untuk memperkuat upaya mitigasi bencana global.