Angka pengangguran di Kabupaten Lebak pada tahun 2024 mencapai 6,22 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah Kabupaten Lebak berupaya keras untuk menurunkan angka tersebut dengan program peningkatan kualitas tenaga kerja. Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menyatakan bahwa ketenagakerjaan di daerahnya masih dipengaruhi oleh ketidakseimbangan suplai dan permintaan pasar kerja, serta keterampilan tenaga kerja yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi, menjalin kerja sama dengan perusahaan, memfasilitasi rekrutmen, dan meningkatkan kompetensi calon pekerja migran. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Disnaker meliputi berbagai bidang seperti komputer, otomotif, menjahit, digital marketing, dan konten kreator dengan tujuan agar lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) dan pencari kerja lainnya dapat bersaing di dunia industri.
Selain itu, Pemkab Lebak juga bekerja sama dengan perusahaan setempat untuk memperluas penyerapan tenaga kerja. Melalui kerja sama ini, lulusan BLK dan pencari kerja memiliki kesempatan lebih baik untuk terserap di pasar kerja. Disnaker Lebak juga memfasilitasi pencari kerja dalam pembuatan kartu kuning, memberikan informasi lowongan kerja, dan menggelar bursa kerja atau job fair.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan angka pengangguran di Lebak dapat terus ditekan. Wakil Bupati Amir Hamzah menyampaikan optimisme terhadap hal ini.
