Penanganan fraktur tulang sering kali salah dilakukan di masyarakat, yang dapat membuat kondisi korban semakin parah. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa Keperawatan Universitas Jember (Unej) mengadakan penyuluhan kesehatan tentang “Manajemen Penatalaksanaan Fraktur” di Ruang Mawar (Bedah) Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung. Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik profesi keperawatan dasar yang bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Materi penyuluhan mencakup pemahaman dasar mengenai fraktur, cara mengenali tanda-tandanya, serta teknik pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi fraktur di Indonesia mencapai 5,5 persen dari total kasus cedera yang dilaporkan. Kasus fraktur ekstremitas bawah terutama patah tulang paha (femur) mendominasi angka tersebut. Penanganan awal fraktur yang tepat sangat penting dalam kondisi pasien, oleh karena itu, edukasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien dan masyarakat sehingga mereka lebih siap menghadapi kasus fraktur di sekitarnya.
Melalui kegiatan ini, RSD Balung berharap masyarakat tidak hanya memahami tentang fraktur, tetapi juga mampu memberikan pertolongan pertama yang kompeten. Salah satu mahasiswa keperawatan Unej menyatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk mengasah keterampilan komunikasi dan praktik lapangan mahasiswa agar ilmu yang dipelajari dapat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan peserta bisa lebih percaya diri dalam memberikan pertolongan pertama fraktur yang benar setelah mengikuti penyuluhan ini.
