Prabowo: Efisiensi Anggaran Tidak Sama dengan Memotong Dana Transfer Daerah

by -248 Views

Presiden Prabowo Subianto secara tegas menegaskan pentingnya efisiensi anggaran negara tanpa harus mengurangi dana transfer daerah dalam acara Pembukaan Pameran Otonomi Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (APKASI) Expo 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Beliau menjamin kepada pemerintah kabupaten bahwa langkah-langkah efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat akan dialihkan ke administrasi lokal di seluruh Indonesia, termasuk program revitalisasi sekolah dan inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG).

Presiden Prabowo menekankan bahwa efisiensi bukan berarti memotong transfer daerah, tetapi lebih kepada pengalihan dana secara langsung atau tidak langsung. Program MBG telah berhasil menyentuh 23 juta orang, terutama siswa dan wanita hamil, hingga Agustus 2025. Dengan lebih dari 6.600 dapur MBG telah didirikan di seluruh Indonesia, program ini memberikan dampak sosial yang signifikan.

Beliau optimis bahwa hingga bulan Desember, jumlah penerima manfaat akan meningkat menjadi 82,9 juta orang, termasuk semua anak Indonesia dan ibu hamil. Program MBG bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi, tetapi juga menunjukkan komitmen negara terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama di daerah pedesaan.

Dalam upayanya memperluas cakupan program ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara akan terus memperluas MBG ke daerah terpencil agar semua anak di Indonesia dapat merasakan manfaatnya. Meskipun terdapat permintaan untuk meningkatkan pemberian makanan menjadi dua kali sehari, beliau menjelaskan bahwa hal tersebut tidak realistis secara anggaran negara tanpa melakukan efisiensi yang tepat.

Dengan fokus pada upaya memberikan hak makanan bergizi kepada setiap anak Indonesia, Presiden Prabowo menegaskan bahwa program MBG merupakan komitmen Republik Indonesia untuk melindungi dan membela anak-anak di seluruh negeri. Upaya ini juga menjadi sorotan global sebagai langkah progresif dalam memperbaiki kesejahteraan anak-anak di Indonesia yang masih berjuang secara finansial.

Source link