Grand Prix Austria menjadi momen sulit bagi Pecco di tahun 2025. Setelah mengalami pensiun dalam Sprint karena masalah di bagian belakang Ducati-nya, yang diindikasikan oleh gejala ban yang bermasalah, Bagnaia tidak dapat memperbaiki performanya saat balapan berlangsung. Meskipun sempat berada di posisi ketiga untuk sebagian besar balapan, dia akhirnya kehilangan kecepatan dan tergeser oleh beberapa pembalap sebelum finis di posisi kedelapan, dengan selisih waktu lebih dari 12 detik dari rekan setimnya, Marc Marquez.
Situasi sulit ini membuat Bagnaia frustrasi, terutama ketika diwawancarai setelah balapan. Dia menyatakan kekecewaannya kepada Ducati dan kehilangan kesabaran dengan kondisinya saat ini. Meskipun demikian, di Ducati, keyakinan pada potensi Bagnaia tetap kuat, dengan manajer tim Davide Tardozzi yang yakin bahwa pembalap yang membawa gelar ke tim setelah 15 tahun telah membuktikan kualitasnya.
Tardozzi menekankan upaya tim untuk terus mendukung Bagnaia dan mencari solusi atas masalah yang dialaminya. Meskipun terdapat tantangan dan ketidakberuntungan yang dihadapi Bagnaia, Ducati tetap yakin akan kemampuan dan kecepatannya. Mereka percaya bahwa dengan penyelesaian masalah yang tepat, Bagnaia kembali akan naik podium dan meraih hasil yang gemilang di masa depan.