Yayasan Paseban Wujudkan Pelepasliaran Burung Kembali ke Alam

by -636 Views

Pada sore yang penuh kehangatan di lantai dua Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti, tercipta suasana berbeda: semangat pelestarian lingkungan menyatu dalam sebuah momentum istimewa. Yayasan Paseban, yang fokus pada pelestarian alam dan edukasi berkelanjutan, merayakan ulang tahun pertamanya sekaligus memperkenalkan ruang kerja barunya.

Tidak sedikit pejabat penting terlihat hadir, di antaranya Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haqdan serta Kepala BP2SDM Indra Exploitasia, yang turut memberikan dukungan atas langkah-langkah positif yang telah ditempuh yayasan tersebut. Partisipasi mereka memperkuat jalinan sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam di Indonesia. Visi dan langkah Paseban terbukti sejalan dengan strategi nasional konservasi lingkungan yang tengah didorong pemerintah.

Andy Utama, selaku pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, menyampaikan laporan reflektif mengenai perjalanan mereka selama setahun terakhir. Ia mengisahkan perjalanan kolaborasi para staf dan penjaga alam yang, selama setahun penuh semangat, telah berhasil menanam sebanyak 17.000 pohon lokal serta endemik khas Jawa Barat. Angka ini melebihi target awal dan menjadi wujud nyata dedikasi seluruh tim dalam mewujudkan hutan lestari.

Teknologi sebagai Inovasi Baru dalam Konservasi

Salah satu ciri khas pendekatan Yayasan Paseban ialah penggunaan teknologi digital untuk memantau setiap pohon yang mereka tanam. Dengan sistem tagging serta pemetaan berbasis Google Earth, semua pohon tercatat dan dapat dipantau secara detail. Langkah ini tak sekadar memperkuat transparansi, melainkan juga membantu proses evaluasi dan perawatan berkelanjutan. Andy menuturkan bahwa setiap pohon ditanam dan dipelihara dengan perhatian dan kasih sayang, karena ikatan emosional dengan alam menjadi fondasi utama keberhasilan upaya pelestarian.

Pada sisi lain, yayasan juga tengah menggagas program penangkaran burung spesies lokal secara non-komersial—yaitu melepasliarkan hasil penangkaran ke habitat asal di Megamendung, untuk memperkaya keragaman fauna hutan setempat. Program konservasi ini dijalankan secara resmi dengan dukungan dokumen persetujuan dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, sehingga seluruh proses berjalan sesuai aturan dan standar profesional konservasi.

Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Konservasi

Dalam pidatonya, Andi Saiful Haq membawa pesan dari Menteri Kehutanan tentang pentingnya keteguhan hati melawan segala bentuk perusakan lingkungan. Ia mengutip Pramoedya Ananta Toer, menegaskan kembali bahwa kerusakan akibat ulah manusia harus dihadapi dengan usaha manusia itu sendiri.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, yang menyoroti keberhasilan Yayasan Paseban sebagai langkah strategis. Megamendung, wilayah yang menjadi lokasi kerja Yayasan Paseban, diakui sebagai salah satu zona transisi kunci bagi Cagar Biosfer Cibodas karena keanekaragaman hayatinya yang begitu kaya. Target semula, yakni penanaman 10.000 pohon, tidak hanya terlampaui hingga mencapai 17.000 pohon, tapi juga mencakup pengelolaan kawasan seluas 276 hektar bersama Perum Perhutani. Hal ini membentuk pondasi penting bagi warisan ekologi dan budaya kepada generasi mendatang.

Perayaan ulang tahun pertama Yayasan Paseban ini menegaskan bahwa pelestarian lingkungan bukan sebatas target numerik. Lebih dari itu, yang utama adalah integritas, inovasi, serta cinta mendalam terhadap kekayaan alam Indonesia. Ini adalah wujud nyata kolaborasi untuk masa depan yang lebih hijau dan lestari.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati