Carlos Sainz menjadi sorotan ketika bergabung dengan Ferrari dan Carlos Sainz bergabung dengan Williams pada awal tahun lalu. Namun, pilihan pembalap Spanyol ini untuk bergabung dengan Williams bisa dibilang kurang berhasil, mengingat ketidaktetapan kinerja dan perasaannya yang kurang menyamai rekan setimnya, Alex Albon. Meskipun Williams menempati peringkat kelima dalam klasemen paruh pertama musim Formula 1 2025, Sainz merasa ada yang kurang dalam tim tersebut.
Menurut Guenther Steiner, kepala Haas F1 Team, Sainz kemungkinan menyesal memilih Williams daripada Sauber. Sauber baru-baru ini memiliki proyek ambisius sebagai tim pabrikan Audi menjelang tahun 2026. Meskipun Sainz diakui sebagai pembalap top, namun kurangnya pengalaman yang baik di Williams membuatnya menderita. Steiner percaya bahwa Sainz harus bekerja keras untuk membalikkan keadaan. Meskipun mungkin merasa menyesal, Sainz harus menerima keputusannya dan terus menghadapi tantangan di Williams.
Meskipun saat ini masih bersama Williams, Carlos Sainz mungkin merenungkan keputusannya dan menyadari bahwa mungkin bergabung dengan Sauber bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, dalam Formula 1, keputusan yang diambil harus dijalani dengan penuh dedikasi. Meski belum mencapai hasil yang diharapkan, Sainz tetap diperhitungkan sebagai pembalap yang sangat bagus. Oleh karena itu, ia harus tetap fokus dan bekerja keras untuk meningkatkan performanya di Williams.
