Musim MotoGP 2025 segera dimulai dalam beberapa minggu ke depan. Era bahan bakar terbarukan telah membawa tantangan besar bagi para pemasok bahan bakar di MotoGP dan WorldSBK. Peraturan baru yang mengharuskan penggunaan 40 persen bahan bakar non-fosil memicu inovasi dalam pengembangan bahan bakar balap. Meskipun tantangan besar, para pemasok bahan bakar seperti TotalEnergy telah berhasil menyajikan bahan bakar yang siap digunakan di grid balapan sejak tahun 2024.
Pengembangan bahan bakar MotoGP telah melibatkan upaya intensif selama tiga tahun terakhir. Thomas Fritsch dari TotalEnergies Motorsport menjelaskan bahwa pencarian molekul terbarukan yang sesuai dengan standar mesin motor balap merupakan tantangan utama. Namun, upaya ini membuahkan hasil dengan kehadiran bahan bakar yang memenuhi persyaratan untuk balapan perdana di tahun 2024. Meski demikian, pengembangan terus berlanjut untuk memastikan performa terbaik.
Dinamika persaingan di MotoGP dan WorldSBK membuat pengembangan bahan bakar terbarukan semakin menarik. Meskipun resep rahasia dibatu, para pemasok bahan bakar terus mengejar keunggulan dalam performa dan keberlanjutan. TotalEnergies berkomitmen untuk menghadirkan inovasi bahan bakar yang tidak hanya relevan di lintasan balap, tetapi juga dalam penggunaan sehari-hari. Dukungan terhadap transfer teknologi dari lintasan ke jalan raya menjadi pendorong utama bagi TotalEnergies dalam terlibat di kompetisi balap motor.
Kesempatan untuk mengembangkan bahan bakar balap yang ramah lingkungan juga membuka pintu bagi pengembangan teknis dan inovasi. Meskipun teknologi bahan bakar balap untuk sepeda motor berbeda dengan mobil, para pemasok seperti TotalEnergies terus menggali potensi pemanfaatan bahan bakar baru untuk meningkatkan performa dan efisiensi. Dengan perjalanan yang masih panjang menuju penggunaan 100 persen bahan bakar non-fosil pada tahun 2027, upaya pengembangan bahan bakar terbarukan tetap menjadi fokus utama bagi pembalap dan tim balap.