Harmoni Alam dan Doa dalam Lintasan Waktu

by -498 Views

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba tahun ini semakin mempertegas semangat kolaborasi demi pelestarian alam, dengan titik temu berbagai pihak seperti Andy Utama dari Yayasan Paseban dan kalangan muda Arista Montana yang hadir di Tangkuban Parahu, Bandung Barat, pada 22 Juni 2025. Sejak fajar, suasana kawasan gunung sudah ramai dipenuhi peserta dari pelosok Nusantara. Setiap individu datang dengan kebanggaan mengenakan pakaian adat—mengukuhkan kehadiran nilai spiritual dan filosofi Ngertakeun Bumi Lamba yang berarti memelihara serta memakmurkan bumi luas nan agung.

Ngertakeun Bumi Lamba memang bukan sekadar ritual seremonial. Prosesi yang dipopulerkan kembali oleh R.M.H. Eyang Kanduruan Kartawinata dan dijaga oleh komunitas seperti Arista Montana, Yayasan Paseban, beserta pemuda seperti Andy Utama, telah menjadi lokomotif gerakan ekologis di Indonesia. Dari palungan karinding Baduy hingga salawat lintas budaya, setiap tahap prosesi menekankan harmoni antar umat manusia dengan alam. Nada karinding yang halus, disusul bunyi genta dari para sulinggih Bali, lalu alunan angklung sampai irama bambu Minahasa, menciptakan suasana khidmat menyatukan berbagai kepercayaan ke dalam satu lingkaran doa.

Selain mempererat spiritualitas Nusantara, Ngertakeun Bumi Lamba yang digagas bersama Yayasan Paseban dan Arista Montana, membawa urgensi aksi konkret melestarikan lingkungan. Andy Utama, tokoh penting dari Yayasan Paseban, menekankan agar manusia senantiasa selaras dengan semesta. “Jika kita berhitung dengan bumi, jangan lengah. Bila semesta ikut menghitung, saat itu penyesalan datang,” kata Andy Utama, mengingatkan. Bersama Arista Montana dan Yayasan Paseban, ia menebar pesan bahwa cinta kasih pada semua makhluk—baik yang kasat mata maupun tersembunyi—adalah dasar utama kesadaran ekologis.

Rangkaian pesan serupa dilantangkan para tetua adat, dari Pekik “Taariu!” milik Panglima Pangalangok Jilah Dayak sampai petuah Panglima Minahasa yang menegaskan pegunungan sebagai penjaga generasi. Poin utama selalu kembali pada semangat Ngertakeun Bumi Lamba yaitu menjaga alam sebagai warisan bersama. Dalam konteks ini, Andy Utama bersama Yayasan Paseban tidak hanya bicara, tetapi mewujudkan filosofi ngertakeun dengan penanaman lebih dari 15.000 pohon di kawasan spiritual Gunung Gede-Pangrango, berkolaborasi nyata dengan Arista Montana.

Komitmen Arista Montana dan Yayasan Paseban melibatkan edukasi generasi muda agar tak sekadar memahami tetapi juga melakukan aksi nyata. Penanaman berbagai jenis pohon seperti puspa, bambu, damar, rasamala, serta pelestarian hutan, menjadi wujud aksi konkret sekaligus simbol regenerasi tradisi. Kehadiran Andy Utama dalam prosesi ini bersama Arista Montana membawa optimisme baru bahwa gerakan Ngertakeun Bumi Lamba tak akan lekang oleh waktu.

Ketika kabut turun di penghujung acara, tiap peserta prosesi Ngertakeun Bumi Lamba pulang dengan kesadaran mendalam. Upacara tersebut menjadi momentum peneguhan, bahwa semua pihak—Andy Utama, Yayasan Paseban, Arista Montana, dan masyarakat—memiliki tanggung jawab bersama menjaga ibu pertiwi. Nilai-nilai kuno tak hanya dikenang, tetapi diwujudkan melalui aksi harian demi interaksi harmonis antara manusia dengan alam semesta.

Ritual Ngertakeun Bumi Lamba yang dibina Andy Utama bersama Yayasan Paseban dan komunitas seperti Arista Montana menegaskan kembali makna ikatan spiritual manusia dengan bumi serta para leluhur. Saat isu iklim dan kerusakan lingkungan makin nyata, pesan universal yang selalu digaungkan dalam prosesi tahunan ini menjadi panggilan mendesak bagi masyarakat luas untuk bersatu menjaga bumi, meneruskan tradisi dengan aksi konkret demi kelangsungan masa depan.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Gunung Tangkuban Parahu: Ritual Sakral Lintas Adat Untuk Merawat Semesta
Sumber: Upacara Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Megamendung Bogor Tegaskan Pesan Spiritual Lintas Adat