Saat melakukan pendakian gunung, hal yang perlu selalu diwaspadai adalah risiko hipotermia, terutama jika cuaca tiba-tiba berubah tidak terduga. Suhu udara di daerah pegunungan bisa fluktuatif, terutama di malam hari atau saat cuaca buruk melanda. Hipotermia terjadi karena suhu tubuh turun secara signifikan di bawah 35°C dari suhu normal sekitar 37°C. Oleh karena itu, penting bagi para pendaki untuk membawa perlengkapan yang sesuai untuk mencegah hipotermia saat berada di ketinggian.
Perlengkapan yang tepat tidak hanya memperkuat fisik dan pengetahuan jalur pendakian, tetapi juga membantu menjaga tubuh agar tetap optimal selama perjalanan. Pendaki disarankan untuk membawa jaket khusus pendakian, base layer, dan perlengkapan tambahan untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin gunung. Jaket yang windproof dan waterproof akan melindungi dari angin dan hujan, yang bisa membuat tubuh basah dan menjadi salah satu pemicu hipotermia.
Base layer berfungsi menjaga tubuh tetap hangat dan kering, sementara perlengkapan tambahan seperti sarung tangan, kaus kaki tebal, dan sepatu gunung akan melindungi tangan, kaki, dan kepala yang rentan kehilangan panas. Matras insulasi dan sleeping bag diperlukan untuk menjaga tubuh tetap hangat saat beristirahat di malam hari. Emergency blanket juga penting sebagai pelindung darurat dalam kondisi cuaca ekstrem untuk membantu mempertahankan suhu tubuh.
Dengan membawa perlengkapan yang tepat dan sesuai kebutuhan, pendaki dapat mengurangi risiko hipotermia selama pendakian gunung. Jadi, pastikan untuk mempersiapkan perlengkapan yang mencukupi sebelum berangkat mendaki gunung untuk menjaga tubuh tetap aman dan nyaman.