Kepangkatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta: Tradisi dan Sistemnya

by -15 Views

Keraton Yogyakarta merupakan pusat budaya Jawa yang kaya akan tradisi yang hingga kini tetap lestari. Salah satu elemen penting dalam menjaga kehidupan dan organisasi keraton adalah peran Abdi Dalem, mereka adalah aparatur kerajaan yang dengan penuh dedikasi melaksanakan tugas operasional, budaya, dan simbolik di lingkungan istana.

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta tidak hanya menjalankan tugas administratif atau protokoler, tetapi juga berperan sebagai penjaga budaya. Mereka membawa nilai-nilai Jawa yang luhur dalam kehidupan sehari-hari, seperti sopan santun, kesederhanaan, dan menjadi contoh teladan bagi masyarakat.

Mereka berpakaian tanpa alas kaki dengan busana khas bernama peranakan, menunjukkan kesetaraan di antara mereka. Dalam keraton, semua Abdi Dalem dipanggil sebagai “kanca” yang berarti teman atau saudara, menegaskan bahwa mereka dianggap sebagaimana saudara dalam satu keluarga besar keraton.

Abdi Dalem berkomunikasi menggunakan Bahasa Bagongan, bahasa khusus keraton yang mencerminkan kesetaraan tanpa memandang jabatan. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni Punakawan dan Keprajan. Punakawan berasal dari masyarakat umum dan terbagi menjadi Tepas dan Caos, sementara Keprajan terdiri dari kalangan TNI, Polri, atau PNS yang telah pensiun.

Proses pengangkatan Abdi Dalem melalui masa magang selama dua tahun dan melalui proses wisuda dua kali setahun. Mereka memiliki jenjang kepangkatan dari Jajar hingga Pangeran Sentana, tergantung pada kedisiplinan, kinerja, dan latar belakang mereka.

Meskipun materi yang diterima relatif kecil, kehormatan dan motivasi para Abdi Dalem tidak hanya berasal dari gaji yang diterima, melainkan dari ketulusan, rasa syukur, dan harapan akan berkah dari Sultan. Mereka juga berperan dalam seni dan budaya dengan menjual lukisan serta batik.

Dalam menjalankan tugas, Abdi Dalem terikat pada Credo Watak Satriya yang mencakup Nyawiji, Greget, Sengguh, dan Ora Mingkuh. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman moral dalam menjaga diri, keraton, dan budaya Jawa.

Keberadaan Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta adalah simbol pengabdian, loyalitas, dan pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tetap menjadi penyangga eksistensi Keraton Yogyakarta sebagai simbol budaya dan warisan sejarah bangsa.

Source link