Kolesterol tinggi, sering disebut sebagai ‘silent killer’, karena biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Akan tetapi, seiring waktu, kolesterol dapat membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah, yang pada beberapa kasus dapat menyebabkan sakit kepala yang tidak biasa. Gejala ini dapat menjadi tanda gangguan sirkulasi darah yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Sakit kepala belakang, migrain sebelah, pusing atau vertigo, sakit kepala disertai gejala lain, leher kaku, dan muncul benjolan lemak di kelopak mata merupakan gejala yang mungkin muncul akibat kolesterol tinggi.
Beberapa faktor seperti aterosklerosis, hipertensi sekunder, peradangan arteri, dan migrain, dapat berkontribusi pada terjadinya sakit kepala akibat kolesterol tinggi. Pencegahan dan penanganannya termasuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin, mengubah pola hidup dengan diet sehat dan olahraga, penggunaan obat penurun kolesterol bila diperlukan, mengelola sakit kepala dengan obat sesuai anjuran dokter, serta segera berkonsultasi dengan dokter bila mengalami sakit kepala berat yang tiba-tiba atau disertai gejala lain.
Dengan demikian, menyadari gejala sakit kepala akibat kolesterol tinggi adalah langkah awal yang penting untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung. Deteksi dini melalui pemeriksaan darah, perubahan gaya hidup, dan penggunaan obat bila diperlukan, merupakan cara yang krusial untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah. Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal dapat memiliki dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.
