Jejak Ramang & Kejayaan: Stadion Mattoanging, Lapangan Gersang

by -14 Views

Stadion Mattoanging: Jejak Ramang dan Kejayaan PSM Kini Jadi Lapangan Gersang

Di tengah panas menyengat Makassar, anak-anak berlarian riang tanpa alas kaki di bekas Stadion Mattoanging yang kini terbengkalai. Mereka menendang bola plastik mengalir seadanya di antara semak liar dan bebatuan. Bagi mereka, tempat itu hanyalah lapangan kosong untuk bermain bola.

Namun, anak-anak ini tidak menyadari bahwa tanah yang mereka injak adalah tempat bersejarah yang pernah menjadi simbol kebangkitan olahraga Sulawesi Selatan. Stadion Mattoanging dahulu menjadi rumah bagi legenda sepak bola Indonesia, seperti Andi Ramang, Basri Gau, dan Ronny Pattinasarani. Bahkan, di era Liga Indonesia, nama-nama seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Hamka Hamzah, Syamsul Chaeruddin, dan Zulham Zamrun pernah mengukir sejarah di stadion ini.

Sayangnya, sejak dibongkar pada tahun 2020 untuk direnovasi menjadi stadion bertaraf internasional, bekas Stadion Mattoanging yang kini bernama Stadion Andi Mattalatta dibiarkan terbengkalai. Hanya lapangan gersang, pagar berkarat, dan tumpukan sampah yang tersisa. Kondisi ini mencerminkan kelalaian pemerintah terhadap warisan sejarah dan budaya yang tinggi nilainya.

Masyarakat pun mendesak pemerintah setempat untuk segera mengambil langkah konkret dalam revitalisasi Stadion Mattoanging. Mereka berharap stadion ini bisa kembali difungsikan sebagai ruang olahraga publik dan simbol kejayaan sepak bola Sulawesi Selatan. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan resmi terkait kelanjutan pembangunan stadion tersebut.

Stadion Mattoanging yang dulunya menjadi pusat kejayaan sepak bola nasional dan Asia, kini hanya tinggal puing dari masa lalu. Tanah yang dahulu dipenuhi rumput hijau tempat berkembangnya kaki-kaki hebat pemain legendaris kini dipenuhi sampah dan terbengkalai.

Stadion Andi Mattalatta, sekarang hanya menjadi simbol ironi dari kejayaan yang telah berlalu. Dan selama tidak ada upaya untuk menghidupkan kembali ruang sejarah itu, generasi baru akan terus bermain tanpa pernah tahu sejarah gemilang yang pernah ada di stadion tersebut.

Source link