Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memperhatikan ketergantungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap penyertaan modal negara (PMN) yang dianggap tidak efisien dalam proyek pembangunan infrastruktur nasional. Prabowo menekankan bahwa BUMN sering kali merasa tidak perlu terburu-buru karena akan menerima PMN dari Menteri Keuangan. Oleh karena itu, dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Prabowo menyoroti pentingnya melibatkan lebih banyak perusahaan swasta, baik domestik maupun internasional, dalam pembangunan infrastruktur nasional. Menurutnya, perusahaan swasta cenderung lebih modern dan efisien dalam menyelesaikan proyek infrastruktur. Prabowo juga menegaskan perlunya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi perusahaan swasta, baik lokal maupun asing, agar tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah telah meluncurkan lembaga investasi bernama Danantara untuk mendukung proyek infrastruktur strategis. Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan terlibat secara nyata dalam kerjasama dengan perusahaan swasta, termasuk asing, tanpa hanya meminta saham kosong. Hal ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keyakinan kepada mitra asing yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Prabowo Colek BUMN: Membangun Mitra Efisien demi Kemajuan Negara
