Pubertas merupakan fase penting dalam tumbuh kembang anak, menandai peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan secara biologis. Pada anak laki-laki, pubertas umumnya terjadi antara usia 9 hingga 14 tahun, dengan rata-rata dimulainya perubahan sekitar usia 12 tahun. Namun, setiap individu bisa memiliki waktu kemunculan pubertas yang berbeda, dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan status gizi.
Beberapa ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki yang perlu dikenali termasuk perubahan ukuran penis dan testis, mimpi basah, perubahan bentuk tubuh, perubahan suara, pertumbuhan rambut di berbagai area tubuh, timbulnya jerawat, dan perubahan bau badan. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon, yang mempersiapkan tubuh untuk bereproduksi.
Orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anak selama masa pubertas. Dengan memberikan pengertian bahwa perubahan tersebut adalah proses alami dan normal, serta memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan kulit, anak akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menghadapi perkembangannya tersebut. Jika terdapat tanda pubertas yang terlalu dini atau terlambat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut. Melalui pendekatan yang terbuka dan edukatif, anak dapat mengatasi perubahan yang terjadi selama masa pubertas dengan lebih baik.
