Kemandirian Antariksa menjadi isu penting di tengah pesatnya inovasi teknologi global yang didorong privatisasi dan rivalitas geopolitik. Untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Antariksa, Indonesia perlu merumuskan strategi nasional yang komprehensif dan jangka panjang dalam konteks kemandirian Antariksa. Diskusi publik di FISIP UI membahas kompleksitas dan urgensi pembangunan Antariksa nasional di era abad ke-21. Dalam diskusi ini, para narasumber dari berbagai sektor menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menghadapi rivalitas global dan perluasan militerisasi orbit.
Dalam upaya menuju kemandirian Antariksa, konsistensi dalam kebijakan dan kerja sama lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai tujuan strategis dalam ekosistem ekonomi Antariksa. Bappenas menekankan perlunya kerjasama internasional, investasi dalam riset dan pengembangan, serta regulasi yang mendukung untuk mencapai Indonesia Emas 2045. RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN) diusulkan sebagai langkah awal untuk memperkuat kedaulatan vertikal dan memastikan tata kelola yang adaptif.
Di sisi politik, pentingnya dukungan politik dan kesadaran publik terhadap Antariksa juga menjadi perhatian. Saat ini, upaya pembangunan Antariksa membutuhkan keterlibatan swasta serta kerja sama yang solid antara pemerintah, lembaga akademis, dan industri. Tanpa aksi nyata dan komitmen yang kuat, Indonesia berisiko tertinggal dalam persaingan ekonomi Antariksa global. Kemandirian Antariksa menjadi kunci bagi Indonesia untuk bertahan dan bersaing di panggung global.
Sumber: FISIP UI Bahas Kemandirian Antariksa Dan RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional Di Tengah Rivalitas Global
Sumber: FISIP UI Gelar Diskusi Urgensi Agenda Antariksa Nasional Bareng Tokoh Nasional
