Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih, menyoroti pentingnya sistem penerimaan siswa baru melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam konteks ini, Nasih menegaskan perlunya memperhatikan asas keadilan dalam mengakomodasi jalur afirmasi sebagai prioritas utama dibanding jalur prestasi. Demikian disampaikan Cak Nasih, sapaan akrabnya, saat klarifikasi pada Selasa, 6 Mei 2025 di Gedung Paripurna DPRD. Nasih juga merekomendasikan agar kuota jalur afirmasi diperluas hingga 30 persen dari total kuota siswa baru dengan mengurangi sebagian kuota dari jalur prestasi guna memberikan kesempatan yang sama bagi kelompok kurang mampu dan penyandang disabilitas. Selain itu, Nasih juga mengkritisi perubahan sistem dari zonasi ke domisili yang berpotensi menciptakan ketimpangan apabila diterapkan secara ketat mengingat jumlah sekolah dan desa yang tidak sebanding. Ia mengusulkan agar sistem domisili diterapkan secara lebih elastis untuk memastikan akses pendidikan yang adil bagi semua anak di wilayah Sidoarjo. Selain itu, Nasih menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas panitia SPMB dalam seluruh proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) guna menghindari pelanggaran aturan dan pungutan liar yang merugikan masyarakat. Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dispendikbud Kabupaten Sidoarjo, Netti Lastiningsih, juga memastikan bahwa kuota SPMB untuk Kelas Khusus Olahraga (KKO), Kelas Khusus Sosial Budaya (KKSB), dan Jalur Layanan Individual Cerdas Istimewa telah terpenuhi. Netty menegaskan pembagian sisa kuota dari jalur khusus akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku.
Ketua DPRD Sidoarjo Mendorong Jalur Afirmasi untuk Penerimaan Siswa Baru
