Prosesi adat Seba Baduy 2025 berlangsung meriah dan penuh khidmat di Pendopo Provinsi Banten. Rombongan Baduy, sebanyak 1.769 warga Baduy dari kelompok Baduy Dalam dan Baduy Luar, berjalan kaki dari wilayah adat mereka untuk menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah sebagai simbol kesetiaan dan pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Acara tahunan ini menarik perhatian internasional dengan dihadiri oleh 19 duta besar dari negara sahabat dan pejabat lintas kementerian. Kehadiran mereka membuktikan bahwa kearifan lokal Indonesia masih memiliki daya tarik budaya yang kuat di mata dunia.
Penjabat Gubernur Banten, Andra Soni, menyambut kedatangan rombongan Baduy di Pendopo dengan apresiasi terhadap makna Seba sebagai hubungan harmonis antara masyarakat adat dan pemerintah. Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, yang turut hadir dalam prosesi ini juga menghormati tradisi Baduy dengan mengantar mereka hingga ke gerbang Pendopo.
Peran pemerintah daerah dalam menghargai tradisi Baduy adalah upaya untuk menjaga keseimbangan alam dan kearifan lokal. Seba Baduy bukan hanya sekadar prosesi, namun juga merupakan pesan moral tentang hubungan manusia dengan alam. Sehingga, melalui Seba, masyarakat diajak untuk meneladani kehidupan Baduy yang menjaga lingkungan dengan setia.
Dengan dukungan dari pemerintah dan perhatian dunia internasional, Seba Baduy 2025 menjadi ajang promosi budaya sekaligus pengingat pentingnya pelestarian lingkungan di tengah arus modernisasi yang terus berkembang. Hal ini juga menjadi penghormatan kepada nilai-nilai lokal yang selaras dengan alam dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.