Hari Asma Sedunia: Pahami Gejala dan Cirinya

by -13 Views

Pada tanggal 7 Mei setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Asma Sedunia. Perayaan ini merupakan pengingat bahwa asma bukanlah gangguan pernapasan biasa, melainkan penyakit serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Global Initiative for Asthma (GINA) menetapkan tema untuk tahun ini adalah “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL”, dengan tujuan utama agar inhaler sebagai pengobatan utama untuk asma dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali. Pentingnya penggunaan inhaler sebagai alat kontrol gejala harian dan pencegahan serangan asma yang mengancam nyawa sangatlah krusial.

Data dari GINA menunjukkan bahwa asma adalah salah satu penyakit kronis tidak menular yang paling umum di dunia, dengan lebih dari 260 juta orang terdampak dan lebih dari 450 ribu jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Ironisnya, sebagian besar kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah. Salah satu masalah utamanya adalah ketersediaan dan harga obat inhaler, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di kawasan ini, 96 persen kematian akibat asma disebabkan oleh sulitnya akses terhadap inhaler yang mengandung kortikosteroid.

Tak hanya itu, bahkan di negara maju, biaya yang tinggi masih menjadi tantangan besar yang membuat banyak orang tidak menerima pengobatan yang seharusnya dapat menyelamatkan nyawa mereka. Oleh karena itu, melalui peringatan Hari Asma Sedunia ini, mari lebih dalam mengenali asma agar para penderita bisa menjalani hidup yang lebih nyaman dan aman. Asma adalah kondisi kronis yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Gejala asma termasuk batuk berkepanjangan, sesak napas terutama saat beraktivitas, napas berbunyi (wheezing), dan rasa berat atau tertekan di dada.

Ciri khas asma yang perlu diwaspadai adalah munculnya gejala sering kali dipicu oleh faktor tertentu seperti debu rumah, bulu hewan, perubahan cuaca, kelelahan fisik, obat-obatan, atau serbuk sari. Gejala asma juga sering memburuk pada malam hari atau pagi hari, serta bisa muncul berulang namun terjadi periode tanpa keluhan. Gejala asma dapat membaik dengan pengobatan atau bahkan mereda tanpa pengobatan.

Penting untuk diingat bahwa asma dapat terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami gejala asma dan mengenali ciri khasnya agar dapat mengambil langkah yang tepat, cepat, dan bijaksana dalam penanganannya. Peringatan Hari Asma Sedunia tidak sekadar meningkatkan kesadaran, tapi juga memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup lebih sehat tanpa dibatasi oleh masalah pernapasan yang berat.

Source link