Alasan Sainz Menyadari Hamilton Kesulitan di Ferrari

by -21 Views

Juara dunia F1 tujuh kali tersebut menggantikan Sainz sebagai rekan setim Charles Leclerc untuk F1 2025, namun sprint di Shanghai merupakan satu-satunya kesempatan di mana Hamilton berhasil mengungguli pembalap asal Monako itu dalam lima balapan akhir pekan sejauh ini. Sainz juga mengalami kesulitan dalam menghadapi rekan setim barunya, Alex Albon. Penampilan pertamanya mengalahkan rekan setimnya di Williams pada F1 GP Arab Saudi.

Tidak mengherankan bagi pemenang empat kali balapan ini bahwa ia dan Hamilton awalnya menghadapi kesulitan dalam mengatasi rekan setimnya baru dan mereka percaya bahwa diperlukan waktu untuk mengejar ketertinggalan. Menyikapi Grand Prix Miami akhir pekan ini, Sainz menyatakan bahwa hal tersebut sesuai dengan ekspektasinya. Menurutnya, saat berhadapan dengan dua rekan setim seperti Alex dan Charles yang sudah berpengalaman, mereka telah mencapai batas kemampuan mobil tersebut.

Sainz percaya bahwa membutuhkan kesabaran untuk mencapai kecepatan rekan setim barunya. Ia menekankan bahwa ada sekitar 15 hal yang harus dipelajari kembali. Sainz menjelaskan bahwa variasi yang berbeda diperlukan untuk menyamakan waktu putaran mobil, mencoba berbagai strategi pengereman dan peta diferensial pada setiap akhir pekan. Hal tersebut merupakan bagian dari proses di mana kesalahan juga sering terjadi, namun setiap berhasil memberikan kepuasan tersendiri.

Menurut Sainz, momen “eureka moment” belum kunjung datang, dan bisa memerlukan waktu lebih dari enam bulan untuk memahami tim, mobil, dan semua proses baru. Ia menjelaskan bahwa untuk benar-benar menguasai sebuah mobil, diperlukan setidaknya setengah tahun hingga satu tahun. Meskipun bisa tampil dengan performa yang baik dalam tempo setahun, namun untuk performa yang terbaik membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurutnya, ada beberapa aspek yang hanya bisa dipelajari setelah setengah tahun di dalam mobil tersebut.

Source link