Grand Prix Jepang tidak akan diingat sebagai balapan klasik Formula 1 karena degradasi ban yang rendah menyebabkan banyak peserta keluar dari lintasan saat balapan dimulai. Kurangnya peluang untuk menyalip saat balapan juga menjadi sorotan utama. Suzuka tidak pernah mudah untuk menyalip, terutama dengan karakteristik Tikungan 1 yang membuat DRS kurang efektif dan beberapa bagian lintasan yang sulit untuk menyalip mobil di depan. Faktor lain yang memainkan peran adalah masalah udara kotor. mobil F1 saat ini dirancang untuk mengurangi efek turbulensi dan meningkatkan kesempatan untuk menyalip. Namun, seiring dengan perubahan regulasi, mobil F1 sekarang kehilangan downforce lebih sedikit saat berada di belakang mobil lain, yang mengurangi peluang untuk menyalip.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan performa mobil, seperti dengan mengekspos tepi sayap depan dan meningkatkan kompleksitas lantai dan sayap belakang, inovasi ini juga meningkatkan tingkat turbulensi di sekitar mobil. Penambahan downforce aerodinamis telah membuat mobil F1 lebih cepat namun lebih sulit untuk diikuti oleh mobil lain, meningkatkan tantangan untuk menyalip. Peraturan baru yang diperkenalkan pada 2026 dapat membawa perubahan signifikan dalam desain aerodinamika mobil F1 untuk memfasilitasi lebih banyak aksi menyalip. Pengembangan terus berlanjut untuk mencari solusi agar mobil dapat balapan lebih dekat tanpa terlalu banyak dipengaruhi oleh masalah udara kotor.