Libur akhir pekan di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Senin (7/4/2025), berubah menjadi tragedi setelah seorang pengunjung pantai, Sundrik Yuliadi (50), warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban, meninggal dunia akibat terseret ombak saat berusaha menyelamatkan anaknya yang terlalu jauh berenang di tengah laut. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria, membenarkan kejadian tersebut. Meskipun tim relawan sudah memberikan imbauan agar pengunjung tidak berenang di laut sejak pagi, namun musibah tetap tidak terelakkan.
Penta menjelaskan bahwa korban yang nekat mencoba menyelamatkan anaknya dari ombak telah diberi peringatan untuk mandi di pinggir pantai. Namun, saat korban berenang ke tengah laut sekitar pukul 09.30 WIB, ia malah terseret ombak. Tim SAR lokal bersama relawan dan warga segera menarik korban ke tepi pantai dan membawanya ke Puskesmas Cakru, namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.
Kejadian serupa terjadi lagi di Pantai Paseban 1 pada pukul 14.00 WIB, namun korban berhasil diselamatkan dan mendapat penanganan medis dengan cepat. BPBD Jember menyerahkan bantuan kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada serta tidak mandi di pantai selatan yang rawan bahaya. Penta juga menekankan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana mitigasi di kawasan wisata pantai untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Di tengah dua kejadian tersebut, pantai Paseban 1 dan Paseban 2 tetap ramai dikunjungi pengunjung. Menurut Penta, hal ini menjadi tantangan karena kurangnya kesadaran akan bahaya laut dan keterbatasan petugas. Tim SAR dari berbagai unsur terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk BPBD Jember, TNI/Polri, Tim SAR lokal, Relawan Barat Daya, dan Pokdarwis Desa Paseban. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan terus diperkuat demi keselamatan pengunjung wisata pantai di Jember.