Lawson, Tsunoda, dan Colapinto: Perjalanan Menakjubkan Red Bull

by -28 Views

Kursi kedua Red Bull, yang menjadi rekan setim Max Verstappen, memang dikenal sebagai salah satu peran paling berat di dunia Formula 1. Namun, spekulasi tentang kemungkinan pergantian pembalap setelah hanya dua balapan menimbulkan sorotan, meskipun tidak sejalan dengan norma Red Bull. Liam Lawson, pembalap asal Selandia Baru yang baru saja memulai kampanye penuh waktu dengan Red Bull, menghadapi tantangan yang lebih sulit dari yang dia perkirakan. Performanya yang kurang memuaskan dalam tiga balapan pertama, menempatkannya di posisi terakhir di grid dua kali berturut-turut, menjadi perhatian utama. Horner, sang prinsipal tim, menyatakan bahwa tim akan mengevaluasi data yang ada setelah balapan terbaru untuk mengambil keputusan yang tepat. Kemungkinan pergantian pembalap sebelum Grand Prix Jepang belum dapat dipastikan sepenuhnya. Sayangnya, prestasi Lawson yang belum maksimal dalam dua balapan terakhir mengungkap dilema internal Red Bull. Salah satu kandidat penggantinya adalah Yuki Tsunoda, yang mendapat pujian dari Helmut Marko setelah penampilan impresif dalam tes bersama Red Bull di Abu Dhabi. Keputusan terkait pembalap ini akan menjadi sorotan berikutnya dalam upaya Red Bull untuk meningkatkan performa mereka. Menariknya, ada spekulasi tentang kemungkinan bergabungnya Franco Colapinto dengan Racing Bulls, menggantikan Lawson jika pergantian pembalap memang terjadi. Ini menunjukkan bahwa Red Bull harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan penting yang dapat memengaruhi jalannya musim balap mereka. Verstappen juga turut memainkan peran penting, dengan kunjungannya ke pabrik Red Bull untuk membahas perbaikan pada mobil RB21, menjelang pekan-pekan krusial yang akan memengaruhi kompetisi kejuaraan Formula 1. Semua keputusan yang diambil oleh Red Bull akan berdampak signifikan pada jalannya musim ini, sehingga mereka harus memastikan untuk membuat keputusan yang terbaik demi meraih kesuksesan.

Source link