Hankook Dikritik di WRC Safari: Terlalu Banyak Tusukan?

by -36 Views

Reli Safari 2025 merupakan putaran ketiga Kejuaraan Reli Dunia (WRC) yang dianggap sebagai yang terberat sejak afara kembali ke kalender. Kemenangan Elfyn Evans dalam reli ini menarik perhatian, menandai kesuksesannya kedua kalinya secara beruntun setelah kemenangan di Reli Swedia bulan lalu. Namun, selain aspek olahraganya, perlu dianalisis juga hal lain yang penting.

Hankook, pemasok ban tunggal untuk WRC sejak awal tahun ini, menarik perhatian setelah menggantikan Pirelli. Pada reli Safari, ban Korea Selatan membuktikan perannya dalam mengatasi lonjakan ban yang sering dialami oleh para pembalap, seperti yang dialami oleh Sebastien Ogier dalam beberapa kesempatan sebelumnya.

Reli Safari 2025 terdiri dari 21 etape khusus dengan total jarak tempuh 383,10 kilometer di atas permukaan kerikil berupa tanah, batu, lumpur, dan pasir fesh fesh. Dalam rangkaian tahapan tersebut, tidak kurang dari 23 tusukan terjadi pada mobil-mobil Rally1, menunjukkan betapa tantangannya reli ini.

Dari 23 tusukan tersebut, 12 terjadi pada hari paling berat, Sabtu, ketika etape yang menantang seperti Sleeping Warrior dan Elementeite menyebabkan sebagian besar kerusakan ban. Hal ini menyiratkan pengujian yang berat bagi ketahanan ban dan kemampuannya untuk menghadapi tekanan ekstrem dalam kondisi reli yang berat.

Sebagai pemasok ban tunggal untuk kategori ini, Hankook harus memprioritaskan ketahanan ban terhadap tusukan dan kemampuan untuk memberikan daya saing strategis yang tinggi kepada para pembalap, memungkinkan para tim untuk memilih berbagai strategi dan komponen. Meskipun reli Safari menunjukkan kerapuhan ban, masih ada ruang bagi Hankook untuk meningkatkan produk mereka agar dapat memenuhi standar tinggi dalam reli kelas dunia.

Source link