Di era modern, perencanaan keluarga merupakan aspek penting dalam kehidupan berkeluarga. Dalam rangka mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, pasangan sering dihadapkan pada pilihan menggunakan kontrasepsi untuk wanita atau pria. Meskipun mayoritas penggunaan metode kontrasepsi di Indonesia didominasi oleh perempuan, namun partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat penting. Berdasarkan data BPS tahun 2024, sebanyak 56,26% wanita berumur 15-49 tahun dan berstatus kawin menggunakan alat kontrasepsi.
Terdapat beberapa jenis kontrasepsi untuk wanita, di antaranya adalah pil KB, IUD atau KB spiral, implan, suntik KB, dan sterilisasi wanita. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sementara untuk pria, jenis kontrasepsi yang umum digunakan antara lain kondom dan vasektomi. Tingkat efektivitas dan efek samping dari setiap metode harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan.
Isu ketimpangan gender dalam penggunaan kontrasepsi menjadi perhatian penting, di mana wanita sering kali memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam perencanaan keluarga. Namun, partisipasi pria dalam program keluarga berencana sangat penting untuk memastikan tanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi kedua belah pihak. Edukasi dan kesadaran mengenai pentingnya keterlibatan pria dalam kontrasepsi perlu ditingkatkan.
Tidak ada jawaban pasti mengenai apakah lebih baik memasang kontrasepsi pada wanita atau pria, karena keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Diskusi terbuka antara pasangan sebelum memutuskan tentang kontrasepsi sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran dan kontribusi keduanya, diharapkan dapat mencapai keseimbangan tanggung jawab antara pria dan wanita dalam program keluarga berencana.