Rawon merupakan salah satu kuliner legendaris dari Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang dalam khazanah kuliner Indonesia. Hidangan ini telah dikenal sejak lama dan tetap populer hingga kini, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner daerah tersebut. Salah satu ciri khas rawon terletak pada kuahnya yang berwarna hitam pekat, yang berasal dari penggunaan bumbu khas bernama kluwek.
Sejarah rawon dapat ditelusuri lebih dari 1.000 tahun yang lalu, dengan bukti arkeologis yang menunjukkan keberadaan hidangan ini sejak zaman kuno. Prasasti Taji dari tahun 901 Masehi mencatat istilah “rarawwan” yang diyakini sebagai cikal bakal nama rawon yang kita kenal saat ini. Rawon juga merupakan hidangan istimewa pada masa Kerajaan Majapahit dan sering disajikan dalam berbagai acara kerajaan.
Bahan utama rawon adalah potongan daging sapi yang dimasak dalam kuah berwarna hitam dengan kluwek sebagai bumbunya. Bumbu lain yang digunakan meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, kemiri, dan lain sebagainya. Rawon biasanya disajikan dengan pelengkap seperti nasi putih, tauge, telur asin, kerupuk udang, sambal, dan taburan bawang goreng untuk memberikan harmoni rasa yang kaya.
Seiring perkembangan waktu, rawon tidak hanya populer di Jawa Timur, tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada 2020, rawon masuk dalam daftar sup terenak di dunia oleh situs kuliner TasteAtlas, menunjukkan kelezatan hidangan ini secara global. Rawon bukan sekadar makanan, tapi juga warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dibanggakan.
Dengan sejarah panjangnya dan cita rasa khas yang unik, rawon tetap menjadi salah satu kuliner khas Jawa Timur yang digemari banyak orang, serta mencerminkan kekayaan tradisi kuliner Indonesia.
