Hannah Schmitz, insinyur strategi utama Red Bull Racing, adalah salah satu wanita yang kerap berada di pitwall selama akhir pekan balapan F1. Dalam perannya yang penuh tekanan, Schmitz mengakui bahwa perhatian yang dia terima hanya menambah beban kerjanya. Meskipun demikian, sebagai salah satu dari sedikit wanita di paddock F1, dia telah belajar untuk menerimanya. Sebagai seorang profesional berusia 39 tahun, Schmitz merasa bahwa keberagaman dan inklusi dalam industri ini bergerak lebih lambat dari yang diharapkan. Meski begitu, sebagai contoh bagi wanita di F1, Schmitz telah mengubah pandangannya tentang peran jenis kelamin dalam pekerjaannya.
Schmitz, yang lulus dari Cambridge dengan gelar sarjana teknik mesin, sekarang berperan sebagai ibu dari dua anak kecil. Untuk menyeimbangkan pekerjaannya yang penuh tekanan, dia harus melakukan perjalanan ke separuh musim, sementara untuk separuh lainnya, dia bekerja di markas Red Bull di Milton Keynes. Meskipun terus sibuk dengan pekerjaannya, Schmitz tetap tersedia bagi para gadis muda yang mengajukan pertanyaan tentang masuk ke dunia F1. Dia percaya bahwa kunci kesuksesan adalah tidak menyerah pada percobaan pertama dan selalu berusaha keras. Meskipun tidak memiliki panutan saat tumbuh dewasa, Schmitz menemukan inspirasi dari perempuan lain, termasuk Allyson Felix, yang bersaing di Olimpiade Tokyo 2020 setelah melahirkan putrinya.
Di Red Bull, Schmitz terlibat dalam berbagai inisiatif inklusi gender. Dia memimpin jaringan inklusi gender di perusahaan dan juga mengadakan webinar eksternal yang bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak wanita untuk memasuki dunia F1. Dengan kebijakan dukungan untuk para orang tua, Red Bull berhasil menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua karyawan, termasuk Schmitz. Kebijakan tersebut memberikan kesempatan bagi para orang tua, termasuk ibu, untuk tetap fokus pada pekerjaan mereka tanpa harus mengorbankan peran mereka sebagai orang tua. Schmitz, sebagai salah satu profesional wanita di F1, mendorong agar lebih banyak wanita dapat mengikuti jejaknya dalam industri yang didominasi oleh pria.