Netflix Drive to Survive tak hanya menyuguhkan drama belaka, tetapi juga mencerminkan realitas di balik layar. Salah satunya terjadi dalam episode keempat musim terbaru, di mana Carlos Sainz dikisahkan mempertimbangkan pilihan tim setelah dilepas Ferrari oleh Lewis Hamilton. Dalam episode yang berjudul “Carlos Signs,” Sainz terlihat tengah berusaha menentukan arah karirnya, setelah Ferrari memilih untuk menggantikannya dengan juara dunia tujuh kali. James Vowles dari Williams, yang aktif merayu Sainz, secara tulus mengaku bahwa pembalap Spanyol tersebut memiliki potensi besar untuk mengubah nasib tim. Kebijakan Vowles mulai terlihat ketika dia berkomunikasi secara rahasia dengan manajer Sainz, Carlos “Caco” OƱoro, untuk membahas potensi kesepakatan di masa depan.
Kehadiran Zak Brown dari McLaren dalam episode tersebut tidak luput dari perhatian, di mana Brown tampak memberitahukan Lando Norris tentang pertemuan yang melibatkan Caco dan Vowles. Norris mengungkapkan bahwa Sainz sedang mempertimbangkan antara Williams dan Sauber (yang direncanakan akan menjadi Audi pada 2026). Kabar tersebut bahkan sampai ke tim Red Bull, di mana Direktur Komunikasi dan Sosial Media, Paul Smith, menjelaskan kepada Christian Horner bahwa Williams hampir pasti akan merekrut Sainz. Spekulasi semakin meningkat ketika Vowles diyakini bahwa kontrak akan segera ditandatangani, namun apakah Sainz akan benar-benar melakukannya?
Kisah ini semakin menarik ketika terungkap bahwa Sainz, setelah berbagai pertimbangan, akhirnya menandatangani kontrak dengan Williams pada akhir Juli. Dengan kontrak selama dua tahun, Sainz resmi menjadi bagian dari tim tersebut. Proses negosiasi yang disuguhkan oleh “Drive to Survive” memberikan gambaran realistis tentang keputusan sulit yang dihadapi pembalap sebelum menentukan arah karirnya. Dengan demikian, episode tersebut tidak hanya memperlihatkan drama, tetapi juga refleksi dari realitas dalam dunia balap yang penuh dengan ketidakpastian dan keputusan berat.