Banjir luapan Bengawan Solo kembali menghantui wilayah Gresik Utara setelah sebelumnya Kali Mas Surabaya dan Kali Lamong juga meluap, menyebabkan banjir di beberapa desa di wilayah tiga kecamatan. Tinggi air bisa mencapai 70 cm menurut laporan dari Pusdalops BPBD Kabupaten Gresik. Kecamatan Bungah, Manyar, dan Dukun adalah wilayah yang terkena dampak banjir akibat luapan Bengawan Solo. Banjir merendam Desa Bungah, termasuk fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan pondok pesantren dengan tinggi air mencapai 70 sentimeter. Di Kecamatan Dukun dan Manyar, sejumlah rumah dan jalan lingkungan juga terendam banjir, bahkan warga di Desa Sembayat, Manyar, membuat tanggul penahan air untuk mencegah banjir semakin meluas.
BPBD Kabupaten Gresik telah bekerja sama dengan BBWS Bengawan Solo, BPBD Jawa Timur, dan pemerintah desa terdampak untuk menangani banjir. Upaya evakuasi warga ke tempat yang lebih aman dilakukan di beberapa titik dengan risiko tinggi. Tim gabungan terus melakukan monitoring dan pendataan di lokasi banjir untuk memastikan keselamatan warga serta menyiapkan langkah-langkah penanganan lebih lanjut. Meskipun ketinggian air mulai menurun, BPBD tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan susulan yang dapat memperburuk kondisi banjir. Selain itu, BPBD Gresik juga menyiapkan langkah evakuasi warga ke tempat yang lebih aman juga dilakukan di beberapa titik dengan risiko tinggi.