Ziarah dan membersihkan makam menjadi tradisi yang dilakukan oleh warga Bangkalan menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi yang dikenal sebagai ‘Ngosar Kobur’ ini menjadi momen yang penuh makna bagi masyarakat setempat. Khususnya saat malam Jumat terakhir di bulan Sya’ban, ribuan orang akan turut serta dalam tradisi ini di kompleks pemakaman Mlajah. Ngosar Kobur bukan hanya sekadar membersihkan makam, namun juga sebagai bentuk pengabdian dan cinta kepada keluarga yang sudah meninggal dunia.
Seorang warga Kemayoran, Moh Nasir, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya menjelang Ramadan, ia bersama keluarganya selalu membersihkan makam keluarga. Tradisi ini dia pelajari dari orang tua dan dilakukan dengan penuh keikhlasan. Setelah membersihkan makam, mereka pun menaburkan bunga di atasnya sambil berdoa dan membaca ayat suci Al-Quran. Menurut Moh Nasir, Ngosar Kobur dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada ahli kubur dan sebagai persiapan hati untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Tradisi ini terus dilestarikan secara turun temurun oleh masyarakat Bangkalan sebagai bentuk nilai kekeluargaan dan penghormatan kepada yang sudah meninggal. Selain menjadi momen bakti kepada keluarga, Ngosar Kobur juga diyakini dapat memberikan kekuatan bagi hati dalam menjalani ibadah puasa. Dengan mengamalkan tradisi ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga tali silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan.
