Para pereli di Kejuaraan Reli Dunia (WRC) telah mengadakan pertemuan dengan presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, untuk mencari solusi terhadap sanksi yang diberikan kepada mereka yang mengucapkan kata-kata kasar. World Rally Drivers Alliance (WoRDA), yang merupakan wadah para pereli dan co-driver WRC, mengeluarkan pernyataan menentang langkah FIA yang memberlakukan denda kepada pereli yang mengumpat. Hal ini muncul setelah pereli Hyundai Adrien Fourmaux dihukum dengan denda sejumlah euro dan mendapat penangguhan denda atas ucapan tidak pantas yang dilontarkan dalam wawancara televisi setelah Rally Swedia. Kasus Fourmaux menjadi salah satu penindakan pertama di bawah peraturan baru FIA terkait penggunaan bahasa kasar. Aksi ini sejalan dengan tindakan GPDA pada tahun sebelumnya terhadap Max Verstappen. Protes juga dilontarkan oleh Sebastien Ogier dan Ott Tanak di Reli Cile pada tahun lalu terkait denda yang dianggap sangat tinggi dan tidak proporsional. WoRDA menegaskan bahwa sanksi yang berlebihan atas kesalahan berbahasa kecil dan tidak disengaja telah mencapai tingkat yang tak dapat diterima. Mereka mendesak transparansi dari FIA terkait penggunaan uang denda yang dinilai tidak jelas. Para pereli juga menyatakan keterkejutan mereka atas kekerasan sanksi yang diberlakukan oleh FIA dan meminta solusi mendesak atas masalah ini, serta kolaborasi yang lebih baik antara para pemangku kepentingan untuk kemajuan olahraga ini.
Pereli WRC Mendorong FIA Cari Solusi Sanksi Mengumpat
